Mendefinisikan Nilai dan Kepuasan Pelanggan
Selama lebih dari 35 tahun yang
lalu, Peter Drucker memperhatikan bahwa tugas pertama sebuah perusahaan ialah
“menciptakan pelanggan”. Akan tetapi pelanggan saat ini di hadapkan dengan
berbagai macam pilihan produk & merek, harga, dan juga pemasok. Kita juga
percaya bahwa para pelanggan menginginkan nilai maksimum dengan di batasi oleh
biaya pencarian serta keterbatasan pengetahuan serta mobilitas dan juga
penghasilan.
1.
Nilai Pelanggan
Nilai bagi pelanggan (customer delivered value) adalah selisih antara nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan mafaat yang di harapkan oleh pelanggandari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang di harapkan oleh konsumen yang di keluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, & membuang produk atau jasa.
1.
KepuasanPelanggan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara presepsi/kesannya terhadap kinerja atau hasil
suatu produk & harapan-harapannya. Banyak perusahaan yang memfokuskan pada
kepuasan yang tinggi karena para pelanggan yang kepuasannya hanya pas-pasan
bahkan kurang pasti mudah untuk berubah fikiran bila mendapatkan tawaran yang
lebih baik. Para pelanggan yang amat puas lebih sukar untuk mengubah pilihannya
yang telah dibuat. Kepuasan yang tinggi atau kesenangan yang tinggi pasti menciptakan
kelekatan emosional terhadap merek tertentu, bukan hanya kesukaan/preferensi
rasional. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi.
Kunci untuk mangenghasilkan kesetiaan pelanggan adalah memberikan
nilai pelanggan yang tinggi. Menurut Michael Lanning dalam karyanya Delivering
Profitable Value sebuah perusahaan harus mengembangkan satu proposisi nilai
yang superior secara bersaing, dan sistem penyerahan nilai yang superior.
Proposisi nilai sebuah perusahaan adalah jauh lebih dari sekedar positioning-nya
pada suatu astribut tertentu; itu meupakan pernyataan tentang penglaman yang di
hasilkan yang akan diperoleh para pelanggan dari tawaran dan dari hubungan
mereka dengan pemasok.
Kita juga harus mencari tau harapan dari nilai pelanggan, kemudian perusahaan juga harus mengawasi kinerja pesaing mereka di bidang-bidang tersebut. Untuk perusahaan-perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan pelanggan adalah sasaran sekaligus alat pemasaran. Perusahaan-perusahaan yang mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi akan memastikan bahwa pasar sasaran (target market) mereka mengetahui. Walaupun perusahaan yang berfokus pada pelanggan berusaha mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, sasaran utamanya bukanlah untuk memaksimumkan kepuasan pelanggan. Jika perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harganya atau peningkatan pelayanannya, hasilnya mungkin adalah laba yang lebih rendah, perusahaan mungkin mampu meningkatkan profitabilitasnya dengan cara selain dari meningkatkan kepuasan.
Kita juga harus mencari tau harapan dari nilai pelanggan, kemudian perusahaan juga harus mengawasi kinerja pesaing mereka di bidang-bidang tersebut. Untuk perusahaan-perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan pelanggan adalah sasaran sekaligus alat pemasaran. Perusahaan-perusahaan yang mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi akan memastikan bahwa pasar sasaran (target market) mereka mengetahui. Walaupun perusahaan yang berfokus pada pelanggan berusaha mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, sasaran utamanya bukanlah untuk memaksimumkan kepuasan pelanggan. Jika perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harganya atau peningkatan pelayanannya, hasilnya mungkin adalah laba yang lebih rendah, perusahaan mungkin mampu meningkatkan profitabilitasnya dengan cara selain dari meningkatkan kepuasan.
Pada akhirnya
perusahaan harus beroperasi dengan filosofi bahwa boleh saja mencoba memberikan
kepuasan kepada pelanggan yang tinggi asalkan juga dapat memberikan setidaknya
tingkat kepuasan yang dapat di terima oleh para pemercaya lain dengan tidak
melampaui batasan sumber dayanya. Adapun perangkat untuk melacak dan mengukur
kepuasan pelanggan yaitu :
a)
Sistem
keluhan dan saran
Maksud disini yaitu perusahaan
yang berfokus kepada para pelanggan memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk
memberikan saran dan keluhan, dengan cara menyediakan formulir khusus untuk
keluhan dan meletakan kotak untuk memuat saran dan keluhan tersebut. Bisa juga
dengan membuat Web pages dan e-mail untuk melaksanakan komunikasi dua arah. Dan
saran atau keluhan tersebut sangat berguna bagi perusahaan terutama untuk
meningkatkan kualitas perusahaan tersebut.
b)
Survei
kepuasan pelanggan
Yaitu penelitian yang di
lakukan oleh perusahaan terhadap kepuasan pelanggan terhadap suatu barang yang
di peroduksi oleh perusahaan tersebut dengan cara lansung maupun berkala.
Adapun dengan cara perusahaan mengirim daftar pertanyaan atau dengan menelepon
pelanggan-pelanggan terakhir mereka sebagai sampel acak dan menanyakan apakah
mereka amat puas, biasa-biasa saja, atau bahkan mereka tidak puas sama sekali.
Jadi itu bisa menjadi bahan perusahaan untuk berkembang lebih baik.
c)
Belanja
siluman
Yang dimaksudkan disini yaitu
perusahaan membayar orang-orang untuk bertindak sebagai pembeli potensial guna
melaporkanhasil temuan mereka tentang kekuatan dan kelemahan yang mereka alami
disaat membeli produk perusahaan itu sendiri atau produk dari perusahaan yang
lain/pesaing. Bahkan para pembeli itu dapat menyampaikan masalah tertentu untuk
menguji staff penjualan berusaha mengatasi maslah tersebut atau tidak
menanganinya sama sekali.
d)
Analisis
pelanggan yang hilang
Disini berarti perusahaan
harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau berganti pemasok
untuk mempelajari sebab-sebabnya. Kemudian ketika IBM kehilangan pelanggan,
maka perusahaan itu melakukan usaha yang mendalam untuk mempelajari kegagalan
mereka.
Sifat Perusahaan yang Berkinerja Tinggi
Perusahaan konsultasi Arthur D. Little mengemukakan sebuah model
karakteristik usaha yang memiliki kinerja yang tinggi dan itu merujuk kepada
empat faktor sebagai kunci keberhasilan yaitu : pihak yang berkepentingan,
proses, sumber daya, dan organisasi.
1.
Para Pemercaya (stakeholders)
Sebagai titik awal untuk
mencapai kinerja yang tinggi, perusahaan harus mendefinisikan siapa pihak yang
berkepentingan dan apa kebutuhan mereka. Dahulu perhatian terbesar tertuju
kepada pemegang saham tetapi sekarang berbeda bahwa tanpa memuaskan para
pemercaya lainnya perusahaan tersebut tidak akan mendapatkan laba yang memadai
untuk para pemegang saham.
Perusahaan harus berusaha untuk memenuhi harapan minimum dari
setiap pemercaya dan pada saat yang bersamaan perusahaan dapat memberikan
tingkat kepuasan di atas tingkat minimum untuk pemercaya yang berlainan.
Perusahaan yang cerdas akan menghasilkan tingkat kepuasan karyawan yang tinggi
sehingga menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi juga, dan itu menyebabkan
pembelian yang berulang-ulang atau terus-menerus.
2.
Proses
Perusahaan
yang mencapai sasaran kepuasannya hanya dengan mengelola dan menghubungkan
beberapa proses kerja. Perusahaan yang berkinerja tinggi semakin mengubah
perhatian mereka ke kebutuhan untuk mengelola proses usaha intiseperti
mengembangkan produk baru, menarik, dan mempertahankan pelanggan, da juga
memenuhi pesanan. Perusahaan-perusahaan yang berkinerja tinggi menekan suatu
perangkat keterampilan yang sangat berbeda dengan perusahaan sejenis yang
kurang berhasil. Karena mereka menghargai keterampilan lintas-fungsional,
sementara perusahaan lain membanggakan diri dengan kekuatan fungsional mereka.
Merka yang berkinerja tinggi membual “kami telah mendapatkan manajer proyek
paling baik di dunia.” Kemudian mereka yang berkinerja rendah mengatakan “kami
telah mendapatkan perancang sirkuit terbaik di dunia.
3.
Sumber Daya
Untuk melaksanakan prosea
suatu perusahaan memerlukan sumber daya-tenaga kerja, bahan baku, mesin,
informasi, energi, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dapat di miliki/di
peroleh melalui sewa guna usaha, atau sewa biasa. Dahulu perusahaan memiliki
dan mengendalikan sebagian besar sumber daya yang di gunakan dalam usaha
mereka, tetapi sekarang beberapa perusahaan menggunakan sumber luar untuk
sumberdaya yang tidak terlalu penting jika mereka dapat memperoleh dengan
kualitas yang lebih baik dan/atau dengan biaya yang lebih rendah. Jadi kuncinya
adalah memiliki serta memelihara sumber daya dan kemampuan utama yang merupakan
inti setiap usaha.
Suatu kemampuan inti memiliki tiga
karakteristik : (1) merupakan sumber keunggulan kompetitif, (2) memiliki
potensi aplikasi yang luas, dan (3) sukar di tiru oleh para pesaing. Keunggulan
kompetitif juga bertambah bagi perusahaan yang memiliki kapabilitas/kecakapan yang
menonjol. Menurut Prof. George Day melihat organisasi yang di dorong pasar itu
unggul dalam tiga kecakapan yang menonjol yaitu : kepekaan terhadap pasar,
pertautan dengan pelanggan, dan keterikatan dengan saluran pemasaran.
4.
Organisasi dan Budaya Organisasi
Organisai suatu perusahaan
terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya perusahaan, yang kesemuanya tidak
dapat berfungsi di dalam lingkungan usahayang cepat berubah.
Perusahaan-perusahaan yang berhasil perlu mengadopsi pandangan baru tentang bagaimana
meningkatkan strategi mereka. Strategi juga harus dipersiapkan dalam hal
mengidentifikasi dan menyeleksi diantara pandangan-pandangan yang berbeda
tentang masa depan.
Memberikan Nilai dan Kepuasan Pelanggan
Michael
Porter dari Harvard mengusulkan rantai nilai sebagai alat untuk
mengidentifikasi cara-cara untuk menciptakan lebih banyak nilai pelanggan.
Adapun sembilan kegiatan yang menciptakan nilai itu terdiri dari lima kegiatan
utaa dan empat kegiatan pendukung, yaitu (yang utama)membawa bahan mentah ke
perusahaan, mengkonversinya menjadi produk jadi, mengirim produk jadi,
memasarkannya, dan melayaninya, (yang penunjang) perolehan sumber daya (bahan
baku), pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia, dan prasarana
perusahaan. Proses-proses bisnis inti mencakup:
a)
Proses
realisasi produk baru
b)
Proses
manajemen persediaan
c)
Proses
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan
d)
Proses
penerimaan pesanan sampai perolehan tagihan
e)
Proses
pelayanan pelanggan
Agar
berhasil suatu perusahaan juga perlu mencari keunggulan kompetitif di luar
operasinya sendiri, kedalam rantai nilai para pemasok, penyalur, dan
pelanggannya. Karena menghadapi persaingan yang ketat banyak perusahaan
sekarang membentuk kemitraan dengan pemasok dan penyalur tertentu untuk menciptakan
jaringan penyerahan nilai yang lebih baik.
Menarik dan Memprtahankan Pelanggan
Pelanggan
sekarang sulit untuk di puaskan karena mereka lebih cerdas dari sebelumnya dan
juga banyak pesaing yang mendekatinya. Tantangannya ialah bukan menghasilkan
pelanggan yang puas tetapi menghasilkan pelanggan yang setia.
1. Menarik pelanggan
Perusahaan
yang berusaha meningkatkan laba dan penjualan mereka harus menghabiskan banyak
waktu dan sumber daya untuk mencari pelanggan baru. Dalam memperoleh pelanggan
di tuntut keterampilan yang cukup dalam pengumpulan petunjuk, pengkualifikasian
petunjuk, pengkonversian pelanggan.
2. Menghitung biaya kehilangan
pelanggan
Perusahaan tidak harus kehilangan sebagian besar pelanggan lama mereka hanya karena mendapatkan pelanggan baru. Beberapa cara untuk menguranginya yaitu :
Perusahaan tidak harus kehilangan sebagian besar pelanggan lama mereka hanya karena mendapatkan pelanggan baru. Beberapa cara untuk menguranginya yaitu :
a)
Perusahaan
harus mendefinisikan dan mengukur tingkat retensi
b)
Perusahaan
harus membedakan sebab-sebab berkurangnya pelanggan dan mengidentifikasikan
sebab-sebab yang dapat di kelola dengan lebih baik
c)
Perusahaan
perlu memperkirakan berapa laba yang hilang saat kehilangan pelanggan
d)
Perusahaan
perlu memperhitungkan berapa besar biaya untuk mengurangi tingkat peralihan
pelanggannya
3. Kebutuhan untuk mempertahankan
pelanggan
Kebanyakan
teori dalam pemasaran lebih terpusat pada seni menarik pelanggan baru daripada
mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Apalagi penekanannya ada pada
penjualan bukannya pada pembangunan hubungan. Kunci bagi retensi pelanggan
adalah kepuasan pelanggan, pelanggan yang sangat puas akan :
a)
Tetap
setia lebih lama
b)
Membeli
lebih banyak ketika ada produk baru yang di keluarkan oleh perusahaan
c)
Membicarakan
hal-hal yang baik tentang perusahaan serta produknya
d)
Membeeri
perhatian yang lebih sedikit ke merek pesaing
e)
Menawarkan
gagasan jasa atau produk ke perusahaan
f)
Biaya
untuk pelayanannya lebih kecil di bandingkan biaya pelayanan pelanggan yang
baru
Ada
beberapa fakta penting sehubungan dengan bertahannya pelanggan :
·
Mendapatkan
pelanggan baru
·
Rata-rata
perusahaan kehilangan 10 persen dari pelanggannya setiap tahun
·
Pengurangan
sebesar 5 persen dari tingkat kehilangan pelanggan dapat meningkatkan laba
sebesar 25 persen sampai 85 persen tergantung industrinya
·
Tingkat
laba pelanggan cenderung meningkat selama hidup pelanggan yang tetap bertahan
itu
4. Pemasaran berdasarkan hubungan :
faktor kunci
Untuk memahami pemasaran
berdasarkan hubungan dengan pelanggan, mula-mula kita harus memeriksa
proses-proses yang terlibat dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Kita
perlu membedakan 5 jenis tingkat investasi perusahaan untuk pengembangan
hubungan pelanggan :
Ø Pemasaran dasar ialah wiraniaga menjual produknya begitu saja
Ø Pemasaran reaktif ialah wiraniaga menjual produknya dan mendorong
pelanggan untuk menghubunginya jika mempunyai pertanyaan, komentar, ataupun
keluhan
Ø Pemasaran bertanggungjawab ialah awiraniaga menghubungi pelanggan
segera setelah penjualan unutk menanyakan apakah produknya memenuhi harapan
pelanggan
Ø Pemasaran proaktif ialah wiraniaga perusahaan menghubungi pelanggan
secara periodik untuk memberitahukan tentang penggunaan produk yang lebih baik
atau produk baru yang memudahkan pekerjaan
Ø Pemasaran kemitraan ialah perusahaan terus bekerja sama dengan
pelanggan untuk menemukan cara penghematan bagi pelanggan atau membantu
pelanggan supaya berkinerja lebih baik.
5. Menambah manfaat keuangan
Ada
dua manfaat keuangan yang dapat di tawarkan oleh perusahaan yaitu : (1) program
pemasaran frekuensi, (2) program pemasaran klub pemasaran. Program pemasaran
frekuensi ialah dirancang untuk memberikan imbalan bagi pelanggan yang sering
membei dan atau membeli dalam jumlah yang besar. Program pemasaran klub
pemasaran yaitu untuk mengikat pelanggan lebih erat pada perusahaan,
keanggotaan klub dapat terbuka bagi setiap orang yang membeli sebuah
produk/jasa atau bagi mereka yang ingin membayar sedikit iuran.
6. Menambah ikatan struktural
Maksud
di sini ialah perusahaan mungkin memberikan kepada pelanggan alat khusus atau
hubungan komputer yang menolong pelanggan mengelola pemesanan, pengupahan,
persediaan, dan lain-lainnya.
Profitabilitas Pelanggan : Ujian Terakhir
Pada dasarnya pemasaran adalah
seni yang menarik dan mempertahankan pelanggan yang menguntungkan. Bila kita
telaah lebih jauh terlihat bahwa pelanggan perusahaan yang terbesar tidaklah
selalu memberikan laba terbesar pula. Pendefinisian pelanggan yang
menguntungkan sebagai berikut : pelanggan yang menguntungkan adalah orang,
rumah tangga, atau perusahaan yang dari waktu ke waktu memberikan arus
pendapatan yang melebihi arus biaya yang wajar yang di krluarkan oleh
perusahaan untuk menarik, menjual, dan melayani pelanggan tersebut.
Walaupun banyak perusahaan
mengukur kepuasan pelanggan akan tetapi banyak perusahaan yang gagal dalam
mengukur profitabilitas masing-masing pelanggan. Semakin tinggi kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai, semakin efisien operasi internalnya, dan
semakin besar keunggulan kompetitifnya, semakin tinggi labanya. Keunggulan
kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk bertindak dalam satu atau lebih
cara yang tak dapat atau tak akan dapat ditandingi oleh para pesaing. Hendaknya
keunggulan kompetitif di lihat sebagai keunggulan pelanggan atau keunggulan
yang di harapkan oleh pelanggan.
Menjalankan Manajemen Mutu Total
Salah satu dari nilai utama yang
diharapkan oleh pelanggan dari pemasok adalah mutu produk dan jasa yang tinggi.
Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan, apalagi ingin memperoleh laba,
perusahaan tidak mempunyai pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu
total (TQM). Apa itu manajemen mutu total ? ialah pendekatan organisasi secara
menyeluruh untuk secara berkesinambungan meningkatkan mutu semua proses,
produk, dan pelayanan organisasi. Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat
suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Mutu total adalah kunci menuju
penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.
Di perusahaan yang
berpusat pada mutu para manajer pemasaran mempunyai 2 tanggungjawab yaitu :
v Mereka harus berpartisipasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan
yang di rancang untuk membantu perusahaan agar unggul melalui kecemerlangan
mutu total.
v Mereka harus menghasilkan mutu pemasaran sekaligus dengan mutu
produksi
Para
pemasar memainkan beberapa peran dalam membantu perusahaan mereka
mendefinisikan dan memberikan barang dan jasa yang berkualitas tinggi kepada
pelanggan sasaran yaitu :
Ø Mereka bertanggungjawab untuk secara benar mengidentifikasikan
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Ø Mereka harus mengkomunikasikan harapan pelanggan secara benar
kepada perancang produk.
Ø Mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dipenuhi secara
benar dan tepat waktu.
Ø Mereka harus memastikan bahwa pelanggan telah menerima instruksi,
pelatihan, dan bantuan teknis yang tepat dalam penggunaan produk.
Ø Mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan
untuk memastikan bahwa mereka puas dan akan tetap puas.
Ø Mereka harus mengumpulkan gagasan pelanggan guna penyempurnaan produk
dan pelayanan serta menyampaikannya kepada departemen-departemen perusahaan
yang tepat
Salah
satu implikasi dari TQM adalah bahwa karyawan pemasaran harus memberikan waktu
dan usaha tidak hanya untuk meningkatkan pemasaran eksternal tetapi juga
meningkatkan pemasaaran internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar