Penawaran Uang, & Kegiatan Ekonomi Negara
Analisis-analisis yang menjelaskan
tentang perhubungan di antara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan
ekonomi negara disebut dengan teori keuangan.
ü Teori-teori keuangan yang utama yaitu : teori kuantitas, teori sisa
tunai yang dikemukakan ahli ekonom klasik dan teori keuangan Keynes.
ü Kebijakan moneter yaitu : langkah-langkah pemerintah untuk
mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan
perubahan-perubahan dalam penawaran uang ddan tingkat bunga.
A.
Penawaran Uang dan Harga : Pandangan Klasik
Teori keuangan ini boleh dibedakan
dalam dua bentuk yakni Teori Kuantitas dan Teori Sisa Tunai. Dalam uraian
yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa
kedua-dua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda.
Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama,
yakni Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan
yang sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan
menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan
menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.
Persamaan
Pertukaran
Teori
kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan
tersebut dapat dinyataka sebagai berikut :
MV = PT
MV = PT
Dapat
dinyatakan sebagai berikut:
ü M adalah penawaran uang
ü V adalah laju peredaran uang
ü P adalah tingkat harga
ü T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjual belikan
dalam perekonomian.
Teori
kuantitas uang ada kalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
MVy = Y
MVy = Y
Keterangan:
ü M adalah penawaran uang
ü Vy adalah laju peredaran uang yang di belanjakan
untuk membeli barang-barang jadi saja
ü Y adalah pendapatan nasional.
Teori
Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang dapat diringkas
sebagai berikut : perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan
yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut
adalah kearah yang sama.
Pandangan teori kuantitas menurut
Irving Fisher golongan ahli-ahli ekonomi Klasik, didasarkan kepada dua asumsi
berikut :
1.
Laju
peredaran uang atau V adalah tetap
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik
kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti :
sistem pembayaran gaji, ciri-ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem
pengankutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini tidak mengalami perubahan
dalam jangka waktu pendek dan cara masyarakat menggunakan uang dan berbelanja
tidak berubah.
2.
Kesempatan
kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi
Oleh karena itu jumlah barang-barang
adalah tetap dan tidak dapat di tambah. Adapun Rumusan Say yang berbunyi,
setiap barang yang di keluarkan akan di beli masyarakat (supply creates its own
demand).
Teori
Sisa Tunai
Beberapa tahun sebelum Irving Fisher
mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi Inggris yaitu Alferd
Marshall dari Cambridge mengembangkan teori sisa tunai yang juga
menerangkan sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga.
Teori ini juga berpendapat bahwa
perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama
tingkatnya. Berikut adalah persamaannya:
M
= kPT
Keterangan
: dimana M, P, T mempunyai arti yang sama dalam MV = PT. Dalam teori ini k adalah
bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam bentuk
tunai.
Kritik-Kritik
Ke Atas Teori Kuantitas Uang
Ahli-ahli ekonomi modern yang
menyongkong teori kuantitas uang di kenal sebagai golongan Monetaris. Golongan
Monetaris berpendapat bahwa kebijakan moneter adalah alat yang paling efektif
untuk mengendalikan kegiatan ekonomi.
Kritik-kritik utama yang dikemukakan
oleh beberapa ahli yang berbeda pendapat keatas teori kuantitas sebagai
berikut:
1.
Pemisalan
bahwa T adalah kurang tetap
Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat
kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka seterusnya mereka berpendapat bahwa
jumlah barang-barang dalam perekonomian tak dapat di tambah. Golongan Keynesian
berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai yang banyak
berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan faktor-faktor produksi
secara sepenuhnya dan menyebabkan pengangguran.
2.
Laju
peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik
faktor yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang yaitu:
ü Pengangguran yang tinggi mengurangi pengeluaran masyarakat.
ü Inflansi.
ü Dalam jangka panjang kemajuan dan perkembangan institusi keuangan
mengurangi sisa tunai dan ini mempercepat laju peredaran uang.
3.
Perhubungan
diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh
teori kuantitas.
4.
Teori
kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan
kegiatan tukar menukar dan transaksi dengan menggunakan uang.
5.
Teori
kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga
Menurut ahli ekonomi klasik bahwa
penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga dan menurut golongan Keynesian
penawaran uang mempengaruhi suku bunga.
B.
Teori Keuangan Keynes
Teori keuangan Keynes terutama
menerangkan tiga hal, yaitu:
ü Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang.
ü Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
ü Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
Tujuan-Tujuan
Memegang Uang
1.
Permintaan
Uang untuk Transaksi
Tingkat spelisalisasi
yang tinggi hanya mungkin wujud apabila pertukaran dilakukan dengan menggunakan
uang karena dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk
membeli barang-barang yang mereka perlukan.
2.
Permintaan
Uang untuk Berjaga-jaga
Uang yang disisihkan untuk tujun
menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa depan dinamakan
permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga. Permintaan uang untuk tujuan awasan
adalah permintaan uang untuk menghadapi kesusahan-kesusahan seperti apabila ada
anggota keluarga yang sakit.
3.
Permintaan
Uang untuk Spekulasi
Masyarakat menggunakan pola uangnya
untuk tujuan spekulasi yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat
berharga seperti Obligasi Pemerintah,saham perusahaan dan “treasury bill”.
Permintaan Uang
Dalam Grafik
Permintaan uang adalah jumlah uang
yang diminta oleh masyarakat untu ketiga tujuan meminta uang yaitu tujuan
transaksi, tujuan berjaga-jaga, tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan
transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional dan sifatnya
berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi yang ditentukan oleh suku
bunga.
Permintaan Dan
Penawaran Uang Dan Suku Bunga
Dalam teori Keynes, suku bunga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Kurva penawaran uang adalah
tidak elastik sempurna (tegak lurus).
C.
Uang Dan Kegiatan Ekonomi : Pandangan Keynes
Penawaran
uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak menimbulkan
efek ke atas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.
Mekanisme Transmisi
Analisis
Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan tingkat
kegiatan dalam perekonomian belum mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan ini dapat
diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan:
ü Menaikan pengeluaran agregat
Dapat melalui perubahan pengeluaran
pemerintah dan komponen pengeluaran agregrat lain (seperti ekspor dan
investasi)
ü Menambah penawaran uang
Teori Keynes tidak menunjukan bagaimana perubahan penawaran uang akan
mempengaruhi tingkat harga. Teori keuangan Keynes juga sama sekali
memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada tingkat harga. Efek
perubahan negara dapat dibedakan kepada tiga tahap perubahan yang berikut:
·
Perubahan
dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan keatas suku bunga.
- Selanjutnya perubahan suku bunga akan mengubah jumlah investasi.
·
Perubahan
investasi mengubah pengeluaran dan akhirnya pendapatan nasional. Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan diatas dinamakan mekanisme
transmisi atau transmision merchanism yaitu suatu rangkaian peristiwa yang
menggambarkan efek perubahan uang keatas kegiatan ekonomi negara.
Perangkap Likuiditas adalah suatu
keadaan dimana suku bunga dalam perekonomian mencapai tingkat yang sangat
rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi elastis
sempurna.
Peranan Uang
Dalam Perekonomian
Milton Friedman merupakan pelopor
golongan Monetaris yang mengemukakan pandangan baru yang pada dasarnya
menyempurnakan pandangan teori kuantitas. Teori Friedman berpendapat bahwa
pertambahan penawaran uang dapat menimbulkan kenaikan harga maupun kenaikan
pendapat nasional riil.
Melalui analisis AD (Agregart Demand) – AS ( Agregrat Supply) dapat dibutikan
bahwa pandangan golonagn Klasik dan Keynes tidak sepenuhnya benar. Pandangan
Klasik kurang tepat karena, (i) kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai
oleh sebab itu T (jumlah barang dalam ekonomi) dapat berubah dan, (ii) kenaikan
harga yang mungkin berlaku tidaklah sebesar seperti yang diramalakan oleh teori
kuantitas yaitu kenaikan harga adalah sama tingkat kelajuannya dengan
pertambahan penawaran uang. Sedangkan kelemahan teori Keynes adalah analisisnya
tidak memperhatikan efek perubahan penawaran ke atas tingkat harga.
D.
Kebijakan
Moneter & Kegiatan Ekonomi
Kebijakan moneter dibedakan kepada dua golongan yaitu
kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif. Kebijakan
moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan
utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunag dalam
perekonomian. Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank
sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang
dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Tujuan utama kebijakan ini bukanla untuk
mengawasi perkembangan penawaran uang tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis
pinjaman yang diberikan institusi keuangan.
Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan
ini dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan, yaitu:
1. Melakukan jual
beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasar modal langkah ini
dinamakan operasi pasar terbuka.
2. Membuat
perubahan keatas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank
perdagangan.
3. Membuat
perubahan atas cadangan minimum yag harus disimpan oleh bank-bank perdagangan.
Operasi
Pasar Terbuka
Penawaran uang akan bertambah karena apabila bank sentral
melakukan pembayaran atas pembelian surat-surat berharga maka cadangan yang ada
pada bank perdagangan telah menjadi besar.Dalam masa inflasi kegiatan ekonomi
yang berlebihan harus dikurangkan dengan langkah mengurangkan penawaran uang.
Tujuan mengurangkan penawaran uang dapat dicapai oleh
bank sentral dengan membeli surat-surat berharga. Agar operasi pasar terbuka
dapat dilaksanakan dengan sukses dengan diwujudkan dengan keadaan-keadaan
diantaranya:
1.
Bank-bank
perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka hanya akan
berhasil apabila bank-bank perdagangan tidak mempunyai kelebihan cadangan
lagi.
2.
Dalam ekonomi
telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.
Mengubah Suku Bunga & Suku Diskonto
Ada
dua bentuk bantuan untuk bank-bank perdagangan yang dapat diberikan oleh bank sentral
yaitu:
ü Dengan
memberikan pinjaman
ü Dengan
membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank perdagangan yang
memerlukan bantuan .
Bank sentral hanya akan menerima surat-surat berharga yang mudah tunai seperti
sertifikat Bank Indonesia. Apabila bank-bank perdagangan menjual surat-surat
berharga seperti itu kepada bank sentral maka langkah itu dinamakan
mendiskontokan surat-surat berharga.
Bank sentral akan menetapkan suku diskonto dari
Sertifikat Bank Indonesia atau surat-surat berharga lainnya yang mudah tunai
yang dijual kepada bank sentral. Tingkat yang ditentukan oleh bank sentral
tersebut dinamakan suku diskonto atau suku bank (Bank Rate).
Peranan bank sentral sebagai suatu sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan
surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu
alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi.
Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Apabila kelebihan cadangan banyak terdapat dibank-bank
perdagangan didalam mempengaruhi penawaran uang langkah bank sentral yang
paling efektif adalah dengan mengubah tingkat cadangan minimum.
Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan
moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
ü Pengawalan
pinjaman secara terpilih dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana
yang harus dikurangi atau digalakkan.
ü Pembujukan
moral dilakukan oleh bank sentral yang mengadakan pertemuan langsung dengan
bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.
Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
Tujuan utama dari melaksanakan
pengawasan pinjaman secara terpilih adalah untuk memastikan bahwa bank-bank
perdagangan memberikan pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-investasi yang
sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah.
Pengawasan pinjaman secara terpilih ini bukanlah tujuan
untuk mengendalikan jumlah uang yang diwujudkan oleh bank –bank perdagangan
melalui kegiatan mereka meminjamkan dan menginvestasikan uang dipasaran uang
dan pasaran modal. Dalam kebijakan ini yang diawasi adalah bentuk pinjaman dan
investasi keuangan yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
Beberapa
contoh lain langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan pinjaman bank-bank
perdagangan adalah:
a) Mengarahkan
supaya bank-bank perdagangan memberikan pinjaman kepada pembeli-pembeli rumah
biaya murah dengan tingkat bunga yang rendah.
b) Mengalakkan
pemberian pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil.
c) Memberikan
syarat yang lebih tingan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan industri
rumah tangga.
Kebijakan pinjaman secara terpilih
dapat pula dilakukan untuk:
ü Pinjaman
bank perdagangan kepada para konsumen.
ü Pinjaman
untuk membeli saham-saham di pasaran modal.
1. Pinjaman kepada para konsumen
Pada waktu ekonomi sedang menghadapi banyak pengangguran
pemerintah perlulah menggalakkan para konsumen untuk melakukan lebih banyak
perbelanjaan. Bank sentral dapat melaksanakan tujuan ini dengan memberikan
syarat-syarat yang lebih ringan kepada peminjam-peminjam untuk membeli
barang-barang yang tahan lama atau rumah.
2. Pinjaman untuk membeli saham
Ketiadaan pembatasan besarnya pinjaman surat berharag
menimbulkan spekulasi yan berlebihan yang pada akhirnya menimbulkan kenaikan
dan kemerosotan harga yang tinggi di pasaran saham.
Pembujukan Moral
Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral bukan dengan menetapkan dalam bentuk
tertulis hal-hal yang harus dilakukan oleh bank-bank perdagangan, tetapi dengan
mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank tersebut.
Dalam menggunakan pembujukan moral didalam menjalankan kebijakan moneternya,
bank sentral mungkin menjalankan kebijakan bersifat kuantitatif tetapi mungkin
pula menjalankan kebijakn yang bersifat kualitatif.
Dengan melalui pembujukan moral bank sentral dapat meminta bank-bank
perdagangan untuk mengurangi atau menambah keseluruhan jumlah pinjaman atau
mengurangi atau menambah pinjaman kepada sektor-sektor tertentu atau membuat
perubahan-perubahan atas suku bunga yang mereka tetapkan atas pinjaman yang
mereka berikan. Kesuksesan dari kebijakan yang dijalankan secara pembujukan
moral tergantung kepada sampai dimana bank-bank perdagangan menjalankan
kebijakan yang diusulkan oleh bank sentral.
Efek Kebijakan Moneter dalam Grafik
Untuk melengkapi uraian mengenai kebijakan moneter, ada
baiknya apabila ditunjukkan bagaimana kebijakan moneter yang bersifat
kuantitatif akan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi. Pada mulanya dimisalkan
p erekonomian menghadapi masalah kemunduran ekonomi dan pengangguran meningkat.
Untuk mengatasi masalah ini bank sentral berusaha menambah penawaran uang dan
menurunkan suku bunga.
Telah diterangkan apabila penawaran uang bertambah,
tingkat bunga akan turun, investasi akan meningkat, dan sebagai akibatnya
pengeluaran agregat juga akan meningkat. Perubahan ini akan memindahkan kurva
AE ke atas dan kurva AD ke kanan. Efek dari perubahan ini kegiatan ekonomi,
pendapatan nasional dan tingkat harga akan meningkat.
Referensi : Makroekonomi
Teori Pengantar edisi ke3, Sukirno
Sadono, PT Rajagrafindo Persada,
Jakarta, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar